Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% pada 2025, sebagai landasan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029. Target itu turut ditopang oleh proyek strategis nasional (PSN) berupa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyumbang 0,86% pertumbuhan.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas saat memaparkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2025-2029. Paparan RPJMN ini ia sampaikan dalam acara Musrenbangnas dalam Rangka Pelaksanaan RPJMN 2025-2029 di Gedung Bappenas, Jakarta.
“PSN ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,86% di tahun pertama RPJMN dengan kontribusi belanja negara Rp 71 triliun,” kata Rachmat, Senin (30/12/2024).
Ia mengatakan, kontribusi program MBG ini terhadap ekonomi nasional terjadi karena akan mendorong permintaan baru terhadap hasil pertanian pangan, penciptaan lapangan kerja, hingga sarana dan prasarana logistik.
“Dan permintaan itu akan menumbuhkan desa swasembada pangan, energi dan air, yang bersinergi dengan pengembangan hutan sebagai cadangan pangan, energi, air,” kata Rachmat.
Rachmat mengatakan, MBG merupakan contoh nyata program big push strategi yang terus didorong Prabowo selama masa pemerintahannya.
“Ini adalah contoh big push strategi yang langsung bisa dilaksanakan karena agregat demand yang besar akan menimbulkan supply juga yang besar, jadi demand create supply ini akan menjadi dorongan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa,” tuturnya
Ia juga menegaskan, MBG sebagai salah satu PSN masa pemerintahan Prabowo akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Program ini tidak hanya memenuhi gizi ibu hamil, balita, dan anak sekolah, tapi juga mendorong prestasi dan partisipasi siswa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas, penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Rachmat.