Manulife: Minat investor ke pasar pendapatan tetap di Asia tumbuh

Manulife: Minat investor ke pasar pendapatan tetap di Asia tumbuh

Head of Asia ex-Japan Fixed Income Manulife Investment Management Murray Collis mengatakan momentum positif pasar pendapatan tetap di kawasan Asia terus berlanjut sepanjang tahun 2025.

Hal itu tercermin dari obligasi lokal Asia yang berkinerja lebih baik seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), sementara instrumen utang Asia lainnya tetap menunjukkan ketahanan.

“The Fed akan terus bersandar pada data dalam mengambil keputusan di masa depan, dan tidak bereaksi secara impulsif terhadap kebijakan perdagangan yang masih dalam tahap negosiasi, dan cenderung mengamati dampaknya terhadap pertumbuhan dan inflasi saat kebijakan tersebut mulai berlaku,” ujar Murray sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Murray mengatakan pelaku pasar memperkirakan The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga acuan pada semester II-2025, yang akan menopang pasar pendapatan tetap secara keseluruhan

Selama semester I-2025, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,5 persen.

“Di pasar domestik Asia, secara selektif kami melihat adanya ruang penurunan suku bunga untuk memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi akibat dampak tarif, seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina. Penurunan ini akan mendorong kinerja obligasi domestik di negara-negara tersebut,” ujar Murray.

Ia melanjutkan, instrumen utang Asia dalam mata uang dolar AS akan terus menarik bagi investor, seiring imbal hasil yang atraktif dan durasi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Dengan ketidakpastian seputar posisi fiskal AS dan dolar AS yang kalah unggul sepanjang tahun, kami melihat minat yang lebih besar dari investor global dan investor Asia untuk kembali ke kawasan ini demi peluang investasi dan diversifikasi,” ujar Murray.

Head of Emerging Market Equities Manulife Investment Management Charlie Dutton menyoroti daya tarik ASEAN, yang mana negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia akan diuntungkan oleh inflasi yang lebih rendah, penurunan suku bunga, serta penataan ulang rantai pasokan.

“Dengan populasi yang muda, infrastruktur yang membaik, dan momentum reformasi, ASEAN menarik investasi asing dan mendorong permintaan domestik. Kami melihat potensi yang kuat pada perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan peningkatan konsumsi, inklusi digital, dan integrasi regional,” ujar Charlie.

Global Head of Multi-Asset Solutions, Senior Portfolio Manager, Head of Multi-Asset Solutions, Asia Luke Browne mengatakan kondisi makro tahun 2025 telah berkembang secara dramatis hanya dalam tempo enam bulan.

“Apa yang dimulai sebagai langkah pelonggaran yang tersinkronisasi kini terfragmentasi karena keputusan pemerintah, terutama di AS, memicu efek berantai di perdagangan global dan pasar modal,” ujar Browne.

Menurutnya, pembelokan arah kebijakan The Fed masih tetap utuh, namun kecepatan dan skala penurunan suku bunga akan bergantung terhadap daya tahan pertumbuhan AS, tren pertumbuhan lapangan kerja, serta perkembangan kondisi perdagangan.

“Di belahan dunia lain, pelemahan sektor manufaktur Eropa terlihat sudah mencapai level terendahnya, namun pertumbuhannya masih tersendat, dan Bank Sentral Eropa sudah menuju fase akhir siklus pelonggaran,” ujar Browne.

Sebaliknya, Ia mengatakan Jepang memasuki siklus investasi baru didorong oleh inflasi upah dan reformasi struktural, meskipun memasuki paruh kedua siklus tersebut terlihat mulai melambat.

Ia melanjutkan, pasar negara berkembang mengalami divergensi perekonomian yang fundamental domestik kuat dan eksposur perdagangan AS terbatas tetap tangguh, sementara perekonomian yang memiliki ketergantungan ekspor tinggi tetap rentan terhadap siklus tarif dan volatilitas arus dana.

“Selain itu, perdebatan seputar plafon utang AS, dampaknya terhadap imbal hasil obligasi pemerintah AS serta pergeseran yang berkembang ke hard assets menambah peluang lebih lanjut,” ujar Browne.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*